Para ilmuwan di Imperial College London mengamati otak dari 21 relawan saat mereka melihat gambar makanan yang berbeda, seperti salad dan coklat. Para relawan juga menilai seberapa menarik dari makanan, seperti salad dan sayuran hingga coklat kaya kalori, makanan penutup, kue, pizza dan burger.
Hal ini dilakukan 2 kali, sekali setelah pria dan wanita sarapan dan satu lagi pada pagi hari ketika mereka belum makan sejak malam sebelumnya. Setelah itu, mereka diberi makan siang pasta dan diberitahu boleh makan sebanyak yang mereka suka.
Hasilnya, mereka yang melewatkan sarapan memakan sekitar 250 kalori lebih banyak - setara dengan 5 Jaffa Cakes atau Chunky Kit Kat.
Orang yang melewatkan sarapan juga mengaku melihat makanan berkalori tinggi lebih menggoda, dengan coklat sebagai makanan yang paling menarik.
Hal ini menunjukkan bahwa jika mereka sudah memiliki pilihan menu makanan untuk makanan siang, mereka akan memilih makanan yang tidak sehat dan bahkan mengonsumsi makanan berkalori lebih, kata peneliti Tony Goldstone, seperti dikutip DailyMail.co.uk
Hasil scan MRI menunjukkan adanya daerah yang disebut korteks frontal orbital, yang memberitahu otak seberapa penting atau lezat makanan, untuk memakan lebih ketika sarapan telah dilewati.
Diperkirakan bahwa ketika kita melewatkan waktu makan, usus kita melepaskan hormon yang bekerja pada korteks frontal orbital, lalu mengarahkan pikiran kita untuk memakan makanan manis dan berlemak.
"Hati-hati jika Anda melewatkan waktu yang lama tanpa makan, karena Anda akan mendambakan makanan berkalori tinggi yang berlebihan, karena adanya perubahan dalam bekerjanya korteks frontal orbital Anda."
Penelitian ini dipresentasikan dalam konferensi tahunan Society for Neuroscience di New Orleans
Yuuuk biasakan sarapan sehat ....
Mau chit chat, sharing, ngobrol2
seputar herbalife, monggo hubungi aku di
HP : 0812 1955 4273
PIN BB : 2291c0af
Gratiiiis kok, jangan kuatir :D
No comments:
Post a Comment