Thursday, April 11, 2013

Tua Muda Gemuk Kurus Semua Jadi Incaran Kolesterol Jahat - Ulasan Khas Teror Kolesterol Jahat





Jakarta, Banyak orang mengira kelebihan kolesterol atau hiperkolesterolemia hanya menyerang orang gemuk, atau orang yang sudah lanjut usia. Kenyataannya, gangguan metabolisme ini juga bisa menyerang orang kurus bahkan di usia yang sangat muda.

Noviyanti misalnya, seorang perempuan muda sudah mengalaminya di usia 32 tahun gara-gara suka makan seafood khususnya masakan cumi. Padahal dengan tinggi badan 170 cm serta berat badan 67 kg, indeks massa tubuhnya masih bisa dikategorikan ideal.

Selain karena pola makan yang tidak sehat karena sering berlebihan makan cumi, Noviyanti juga jarang olahraga karena sering sibuk kerja lembur. Sebagaimana disampaikannya dalam rubrik konsultasi detikHealth, kolesterol totalnya mencapai 289 mg/dL padahal rentang normalnya hanya 200-239 mg/dL.

Dengan gaya hidup moderen yang didominasi makanan tidak sehat serta makin jarang olahraga, ancaman kolesterol jahat memang semakin menakutkan. Bukan cuma orang gemuk dan lanjut usia saja yang berisiko, melainkan sudah menjadi ancaman bagi kaum muda.

"Banyak yang kelebihan kolesterol sejak umur belasan tahun, bahkan ada pasien yang usianya baru 8 tahun. Kebanyakan karena dietnya tidak sehat dan kurang olahraga," kata Dr Antonia Anna Lukito, SpJP-FIKA, ahli jantung dari RS Siloam Lippo Karawaci saat dihubungi detikHealth, Rabu (8/8/2012).

Faktor genetik kadang turut berperan, namun pengaruhnya tidak terlalu besar. Pengaruh faktor genetik juga hanya ditemukan pada familial hiperkolesterolemia yakni kelebihan kolesterol akibat kelainan bawaan yang sulit dicegah karena diwariskan dari orangtuanya.

Menurut Dr Antonia, diet atau pola makan terutama pilihan menu makan jauh lebih mempengaruhi risiko hiperkolesterolemia dibandingkan gemuk atau tidaknya seseorang. Banyak yang gemuk tetapi kolesterolnya normal, sebaliknya tidak sedikit orang kurus yang kolesterolnya berlebih.

"Gemuk biasanya punya risiko hiperkolesterolemia lebih tinggi, tetapi tidak berarti kalau gemuk 100 persen pasti kolesterolnya berlebih. Begitu pula kalau kurus tidak selalu aman. Makan sedikit tapi kalau gorengan melulu, kolesterolnya juga bisa berlebih," lanjut Dr Antonia.

Dr Antonia membenarkan bahwa kebiasaan makan cumi secara berlebihan seperti yang dialami Noviyanti juga bisa memicu kelebihan kolesterol. Selain cumi, makanan yang memicu kelebihan kolesterol antara lain jeroan, gorengan serta makanan bersantan.

"Santan memang tidak mengandung kolesterol. Tidak selalu makanannya yang mengandung kolesterol, tetapi makanan tersebut bisa merangsang hati untuk menghasilkan kolesterol. Jadi tetap harus dibatasi," tambah Dr Antonia.

Kalau tidak dikontrol, kelebihan kolesterol bisa menjadi faktor risiko berbagai penyakit jantung dan pembuluh darah. Kolesterol jahat atau LDL (Low Density Lipoprotein) bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, sehingga memicu kematian akibat stroke atau serangan jantung.


Karena itu Herbalife mengenalkan pola diet sehat. Buat apa kurus tapi dalamnya banyak penyakit??

Ingat ! Sehat = Investasi
 
 
 
 
Hanny  
HP : 0812 1955 4273  
PIN BB : 2291c0af

No comments:

Post a Comment